ISBN :978-070-709-699-1
Penerbit :Kompas
Editor /Penyelaras Kata :A.
Ferry Indrianto
Desain cover : A. N.
Rahmawanta
Tanggal Terbit :Maret 2013
Tebal : xxii+246 hlm
Buku ini membuat saya cukup tertarik karena SMA Kolese De
Britto tetap menggunakan kurikulum KTSP tahun 2006 karena di buku ini terdapat
Guru dan juga kepala sekolah SMA Kolese De Britto yang memberikan pemikirannya
tentang kurikulum 2013 dan juga memberikan alasan yang menjelaskan kekurangan
kurikulum 2013 yang ada dan menyebabkan kebingungan di pihak guru maupun di
pihak siswa. Buku ini merupakan rangkuman yang berisi pendapat pendidik,
pemerhati pendidikan.
Untuk memberitahu
tentang penjelasan bagaimana sebaiiknya kurikulumyang digunakan untuk
menyiapkan generasi penerus bangsa yang baik dalam mengajar.
Di buku
ini menurut saya sangat cocok untuk dibaca oleh orang yang ada di bidang
pendidikan karena pendapat pendapat yang ada di buku ini lengkap dengan
penjelasan alasan mengapa kurikulum 2013 ini cocok dengan keadaan Indoneisa
sekarang dan ada juga alasan yang lengkap mengapa kurikulum 2013 ini kurang
cocok dengan keadaan pendidikan yang ada di Indonesia mulai dari infrastruktur,
kecakapan guru dalam mengampu menggunakan kurikulum 2013
Berawal dari tulisan Boediono berjudul “Pendidikan Kunci
Pembangunan” (Kompas, 27 Agustus 2012). Boediono mengidealkan mengenai konsep
pendidikan untuk pembangunan yaitu penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang
punya soft skills (warga negara yang
baik) dan hard skills (pekerja yang
baik).
Banyak pakar pendidikan yang
menanggapi tulisan Boediono, seperti Ratna Megawangi, menurut Ratna ada yang
lebih penting daripada hardskill yaitu succesfull
intelligence (SI) istilah SI diperkenalkan oleh Robert Strenberg dari Univ
Yale. Bahwa orang dengan SI tinggi akan meraih sukses, karena mampu memotivasi
dirinya untuk terus maju, berpikir kreatif, mengontrol emosi. Sistem
pendidikankita belum menghasilkan SI tinggi karena proses belajarnya yang
berorientasi terlalu akademik, metode hafalan (ketrampilan memori jangka
pendek/ lupa setelah ujian).
Kurikulum saat ini terlalu
banyak mata pelajaran (SD-SMA), tekanan kurikulum ini masih pada angka/nilai, bukan pada
kemanusiaan yang holistik.
Perlu adanya visi yang jelas
bagi sistem pendidikan di Indonesia. Jika tidak berganti kurikulum pun akan
gagal juga. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terkadang hanya menjadi
pajangan di sekolah, tapi dalam pelaksanaannya tidak dijalankan
Pada bagian kedua berisi pro kontra Rencana Perubahan
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013/2014 ini akan
ramping dalam hal jumlah mata pelajaran, sehingga diharapkan tidak membebani
dan bisa membentuk manusia yan muncul dengan rencana perubahan kurikulum 2013
yang kontra mengatakan jumlah mata pelajaran dikurangi tapi mata pelajaran yang
ada “multimuatan” misalnya pelajaran IPA dan IPS digabung.
Dengan begitu sekolah akan
mengalami masalah baru yaitu guru yang selama ini mengajar di bidang IPS akan
merasa di “PHK”, infrastruktur, guru yang belum siap apalagi kondisi
sekolah-sekolah di Indonesia yang sangat heterogen, konsep belajar tematik dan
intergratif yang membingungkan bagi guru, siswa & orang tua.
Tunda dulu Kurikulum 2013
Sepuluh hari menjelang
berakhirnya masa uji publik kurikulum 2013 Kemdikbud perlu melihat berbagai
alternatif.
Alternatif 1, jalan terus
sesuai rencana,
Alternatif 2, jalan sesuai
rencana dengan perbaikan dan menyerap aspirasi masyarakat.
Alternatif 3, tunda karena
infrastruktur belum siap.
Memang kurikulum harus diubah sesuai perkembangan zaman,
tapi perlu pertimbangan matang, pengkajian perlu arah , konsep yang jelas dalam
sistem pendidikan kita.Jadi alternatif ketiga, menunda penerapan Kurikulum 2013
adalah pilihan yang lebih besar manfaatnya.
Sekian review saya mengenai buku menyambut kurikulum 2013
oleh penerbit Kompas menurut saya buku ini memberi saya gambaran tentang soft skill dan hard
skills. Dari buku ini saya menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan buku
ini yaitu dapat merangkum pendapat yang jelas dengan penjelasan mengenai
kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013 dan orang yang diminta pendapatnya pun
juga orang yang sering berurusan dengan pendidikan. Kelemahan buku ini yaitu
sudah tidak valid karena sudah ganti menteri karena saat buku ini di buat
ketika masih saat Mohammad Nuh menjadi mentri pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar